STRUKTUR SEL EUKARIOT

Struktur sel eukariot


Sel  eukariot merupakan salah satu jenis sel yang berperan dalam menyusun organisme tingkat tinggi. Sel eukartiot memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan dengan sel prokaryot. Terdapat beberapa perbedaan antara sel ukariot penyusun hewan dan tumbuhan. Salah satunya adalah pada sel eukariot tumbuhan memiliki kloroplas sedangkan pada hewan tidak memilikinya. Sel eukariot pada manusia dan hewan terdiri dari beberapa struktur penyusun. Beberapa Struktur penyusun tersebut adalah membrane sel, sitoplasma, ribosom, mitokondria, apparatus golgi, peroksisom, reticulum endoplasma dan nucleus.

a.      Membran sel (membran plasma)

Membrane sel sering disebut juga sebagai membran plasma. Membrane sel merupakan lapisan yang menutupi sel atau pembatas yang membatasi lingkungan dalam sel dengan lingkungan luar. Membrane sel berbentuk tipis, elastis, dan lentur . Membran sel berfungsi untuk menjaga bentuk sel, melindungi sel dari pengaruh luar sel agra isi sel tidak keluar, mempertahankan keutuhan sel, mengontrol transport zat-zat yang diperlukan oleh sel dan zat-zat sisa metabolisme sel dan sebagai reseptor sel untuk menerima ransangan dari luar sel.

Membrane sel memiliki sifat selektif permeable atau semipermeable. Hal ini menyebabkan tidak semua zat dapat melewati membrane sel tetapi, hanya zat-zat tertentu yang dapat melewati membrane sel seperti ion, molekul dan senyawa-senyawa tertentu. Membrane sel disusun oleh protein, fosfolipid, kolestrol, lipid, dan karbohidrat. Presentase zat membrane sel diperkirakan protein memiliki presentase sebanyak 55 %, fosfolipid 25 %, kolestrol 13 %, lipid 4 %, dan karbohidrat 3 %.

Protein membrane sel merupakan protein yang berperan dalam menyusun membrane sel.. Berdasarkan letak protein membrane sel, dibedakan menjadi 2 jenis yaitu protein integral (intrinsik) dan protein perifer (ekstrensik).

·     Protein integral membrane sel tertanam di antara fosfolipid bilayer. Protein integral menembus membrane sel sepenuhnya yaitu dari luar sel sampai ke dalam sitoplasma. Protein integral memiliki 2 sisi membrane, yaitu membrane bagian luar yang bersifat hidrofilik dan membrane bagian dalam yang  bersifat hidrofobik.  

·     Protein perifer terikat secara longgar pada permukaan membrane atau pada protein integral. Protein perifer tidak menembus membrane sel sepenunyanya. Protein ini hanya melekat pada salah satu sisi membrane sel dan protein protein ini juga sering dijumpai melekat pada protein integral.

Karbohidrat yang tedapat pada membrane sel hampir selalu dijumpai dalam kombinasi , begitupun lipid dan protein. Hal ini artinya karbohidrat berikatan dengan zat lainnya misalnya protein atau lipid. Pada permukaan membrane sel terdapat karbohidrat dari jenis oligosakarida yang terikat dengan lipid yang membentuk glikolipid. Selain itu, terdapat juga oligosakarida yang berikatan dengan protein pada membrane sel disebut glikoprotein.

b.      Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan yang mengisi dalam sel. Cairan sitoplasma berbentuk cairan koloid homogen yang jernih serta mengandung nutrien, ion-ion, garam, dan molekul-molekul organic yang dibutuhkan oleh sel. Di sitoplasma terdapat organel kecil dan besar seperti ribosom, vesikel sekretori, reticulum endoplasma, apartus golgi, mitokondria, lisoson  dan nukleus. Sitoplasma memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai tempat organel sel dan sitoskeleton, memungkinkan terjadinya pergerakan organel sel oleh aliran sitoplasma, tempat metabolisme sel, dan tempat penyimpanan molekul-molekul organic seperti karbohidrat, lemak, protein dan enzim.

c.       Reticulum endoplasma

Reticulum endoplasma (RE) merupakan suatu organel atau jaringan sel yang berbentuk pipih atau gepeng. Reticulum endoplasma memiliki 2 jenis yaitu RE kasar dan RE halus. Retikul endoplasma halus meruapakan bagian RE yang tidak ditempeli oleh ribosom sehingga bentuknya terlihat halus, sedangkan RE kasar merupakan bgian RE yang tempeli oleh ribosom sehingga bentuknya kasar. Kedua jenis RE ini ternyata memiliki beberapa perbedaan secara fungsi.


RE halus berfungis dalam berbagai reaksi metabolisme seperti metobolisme lipid, karbohidrat, detoksifikasi obat dan racun. Selain itu juga, berperan dalam penyimpanan ion kalsium terutama di dalam sel otot. 

Retikulm endoplasma kasar berfungsi dalam menyekresikan protein yang dihasilkan oleh ribosom. Retikulum endplasma kasar ditempeli oleh ribosom, sehingga polipeptida yang dihasilkan dari ribosom akan masuk ke dalam RE kasar dan mengalami pelipatan. Protein-protein yang disekresikan dari RE akan dikeluarkan dari dalam sel ke luar sel, untuk digunakan di tempat lain. Misalnya hormon insulin dihasilkan di dalam sel pankreas tetapi disekresikan ke luar sel dan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh.

d.      Apparatus golgi

Apparatus golgi memiliki bentuk mirip seperti RE halus. Betuk apparatus golgi seperti roti pipih. Hal ini dikarenakan apartus golgi terdiri dari kantong-kantong bermembran-sisterna, vesikula, dan tersusun menumpuk yang terletak dekat dengan nucleus. Pada umumnya sel hewan memiliki apparatus golgi sebanyak 10-120 apparatus golgi. Pada sel-sel yang memiliki aktivitas sekretori yang tinggi akan memiliki jumlah apparatus golgi lebih banyak bidandingkan jenis sel yang lain. Sel tersebut seperti sel pada kelenjar pencernaan, dan air mata.

Apparatus golgi dikenal juga dengan nama badan golgi yang berperan sebagai tempat pusat produksi, pergudangan, pemilahan dan pengiriman produk sel. Vesikel transport yang setelah meninggalkan RE akan bergerak menuju apparatus golgi. 

e.      Lisosom

Lisosom merupakan organel sel yang paling kecil. Lisosom berbentuk kantong yang diselubungi oleh membrane tunggal. Di dalam ribosom terdapat enzim-eznim hidrolitik yang beperan dalam  mencerna atau mendegradasi makromelekul. Enzim tersebut misalnya nuclease yang berperan dalam hidrolisis asam nukleat, protease yang berperan dalam hidrolisis protein, dan lipase yang menghidrolisis lipid. Lisosom megnandung sekitar 40 enzim hidrolisis. Keberadaan enzim ini membuat lisosom berperan dalam system pencernaan intraseluler. System ini memungkinkan lisosom dapat mencerna atau medegradasi struktur sel yang rusak, sisa-sia makanan yang telah dicerna oleh sel, zat-zat yang tidak diinginkan oleh sel, termasuk mikroorganisme seperti bakteri.

f.        Peroksisom

Peroksisom merupakan organel berbentuk agak bulat yang mirip seperti kantong dan mengandung butiran Kristal dan diselubungi oleh membrane tunggal. Peroksisom terbentuk dan tumbuh melalui penggabungan protein dan lipid di dalam sitosol, kemudian setelah mencapai ukuran tertentu periksisom akan mempeberbanyak diri melalui pembelahan.

Enzim yang terkandung di dalam peroksisom adalah oksidase dan katalase. Oksidase berfungsi dalam memindahkan hydrogen dari sautu substrat agar dapat bereaksi dengan oksigen yang menghasilkan hydrogen peroksida (H202) sebagai hasil sampingan. Hydrogen peroksida dapat merusak sel karena merupakan racun. Akan tetapi, di dalam peroksisom terdapat katalase yang berfungsi untuk mendegradasi hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen.

Hydrogen peroksida meskipun sebagai racun, tetapi memiliki manfaat yang sangat penting untuk tubuh. Hydrogen peroksida merupakan salah satu jenis zat yang dapat mengoksidasi zat-zat lain yang masuk ke dalam tubuh yang dapat menjadi racun jika tidak dioksidasi. Contohnya alcohol yang masuk ke dalam tubuh akan dioksidasi oleh hydrogen peroksida di dalam peroksisom hati.

g.      Vesikel sekretori

Vesikel sekretori atau disebut juga granula sekretori merupakan vesikel kecil yang dibentuk oleh system reticulum endoplasma-badan golgi. Vesikel sekretori berperan membawa produk sel ke dari dalam sel ke luar sel. Contohnya insulin yang dihasilkan dihasilkan oleh sel beta pancreas.

h.      Mitokondria

Mitokondria disebut juga sebagai gudang energy sel (powerhouse). Hal ini dikarekan mitokondria merupakan tempat penghasil engeri utama di dalam sel. Tanpa mitokondria sel akan mengalami kekurangan energy dan aktivitas sel menjadi terganggu.

Metikondria merupakan salah satu organel sel yang berbentuk selinder. Mitokondria diselubungi oleh membrane ganda (membrane luar dan dalam). Bentuk membrane dalam mitokondria disebut krista karena memiliki bentuk yang berlekuk-lekuk dan dapat memperluas membrane mitokondria sehingga dapat meningkatkan produktivitas respirasi sel.

Membrane dalam mitokondria membentuk 2 ruangan internal mitokondria. Kedua ruangan tersebut adalah ruangan sempit intramembran dan ruangan matkriks, yang di dalamnya terdapat enzim respirasi sel, ribosom, DNA, dan RNA. Jumlah mitokondria pada setiap jenis sel berbeda-beda yang mulai dari 1 mitokondria bahkan sampai ribuan mitokondria. Hal ini bergantung pada tingkat aktivitas sel. Mitokondria berfungsi dalam produksi energy.

i.        Nukleus

Nucleus merupakan bagian sel yang sangat penting, karena terdapat materi genetic sel. Nukleus  diselubungi oleh membrane nucleus. Nucleus memiliki 2 jenis membrane yaitu membrane dalam dan luar, yang dipisahkan oleh ruangan yang berukuran  sekitar 20-40 nm. Membrane nucleus tersusun atas lipid dan protein. Selain itu, terdapat pori-pori pada membrane nucleus yang berdiamer sekitar 100 nm, yang berperan dalam mengatur masuk keluarnya zat yang dibutuhkan dan produk yang dihasilkan.  Di dalam nukelus terdapat plasma inti yang disebut nukleoplasma, anak inti yang disebut nukleulus, dan materi genekti yang berbentuk benang-benang kromatin yang menempel pada nukleulus.

Nucleus berfungsi sebagai tempat penyimpanan materi genetic, mengendalikan proses metabolisme sel (mengontrol aktivitas sel), mengatur sintesis mRNA sesua cetakan DNA, dan tempat replikasi DNA.

j.        Ribosom

Ribosom merupakan organel yang tersusun dari protein dan RNA. Ribosom berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom berbentuk seperti butiran kecil. Jumlah ribosom antara sel satu dengan lainnya berbeda. Pada sel yang memiliki sintesis protein yang tinggi seperti sel hati memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak bahkan mencapai jutaan ribosom. 

Ribosom memiliki 2 jenis, yaitu ribosom bebas dan terikat.

·      Ribosom bebas merupkan ribosom beredar bebas di dalam sitoplasma tanpa terikat pada organel sel lainnya. Fungsi ribosom bebas adalah mensintesis protein yang digunakan untuk kepentingan sel sendiri, misalnya enzim yang digunakan dalam metabolisme sel itu sendiri.

·    Ribosom terikat merupakan ribosom yang terikat pada RE kasar. Fungsi ribosom kasar adalah mensintesis protein yang akan digunakan di luar sel.


.


Popular posts from this blog

STRUKTUR DNA

contoh: Laporan praktikum